Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2017

Mencintai Fira

Aku menjadi saksi bahwa tidak semua cinta dapat bersatu dalam satu ikatan. Meski disertai ketulusan dan keseriusan sekalipun. Itulah yang kurasakan pada seorang gadis bernama Fira. Aku benar-benar mencintainya, sejak pertama kali bertemu dengannya 20 tahun lalu dan sampai hari ini. Orangtua kami melarang hubungan yang akan ingin kami jalani. Perbedaan usia adalah jembatan penghalang untuk kami bersama. Aku bahkan tidak pernah meminta untuk jatuh cinta pada Fira, saat pertama kali menatap matanya yang teduh itu aku seperti tersihir. Meskipun sudah kucoba menarik kembali hatiku sekuat tenaga, nyatanya aku tidak mampu. Aku sudah jatuh cinta padanya begitu dalam meskipun hanya sekejap mata bertaut. Lagi pula saat itu Fira memberikan hatinya untukku, mengapa orang-orang terus mengulang kisah sedih Romeo dan Juliet? Mengapa kami tidak bisa bersama? Aku dan Fira terpaksa berpisah 20 tahun lalu. Orangtua Fira membawa Fira pergi entah kemana. Saat itu perasaanku hancur, itulah pertama kaliny

Ayahku Si Malaikat Berkantol

Ada 3 orang yang kuanggap bukan lelaki di dunia ini. Mereka adalah kakekku, ayahku dan adik lelakiku. Bagiku mereka bertiga tidak termasuk dalam kategori lelaki. Lelaki dalam bayanganku adalah seorang dengan jenis kelamin pria yang suka menyakiti hati wanita. Kakekku tidak, setidaknya itulah yang kulihat sampai nenekku meninggal. Kakekku tetap setia kepadanya hingga ajal menjemput. Ayahku, meski pun adalah lelaki pemarah tapi mencintai ibuku, itulah yang kulihat dalam kesehariannya. Adikku, meski pun dia masuk kategori lelaki dalam bayanganku, aku tetap akan menganggapnya bukan sebagai lelaki. Dalam kehidupan percintaanku, aku mengenal banyak lelaki. Lelaki-lelaki itu mengajarkanku banyak hal, kebanyakan dari mereka adalah temanku. Aku melihat dari dekat kehidupan mereka sehingga aku bisa mempelajari mereka. Hampir semua pria yang dekat denganku masuk dalam kategori lelaki. Mereka brengsek, penipu, pembohong dan menganggap wanita hanya sebagai objek saja. Awalnya mengenal mereka

Rumah Makan Ulah Lali: Nyicipin Sate dan Sop Iga yang Super Pasrah

Hari Sabtu kemarin adalah hari dimana saya membayar batalnya puasa saya di bulan Ramadhan. Karena ada sisanya sekitar 3 hari, jadi saya bayar puasa sekaligus hari Kamis, Jumat dan Sabtunya. Nah, kebetulan suami juga kayaknya kangen makan daging-dagingan, jadilah kami memutuskan untuk makan sate kambing. Saya sih gak suka ya sama sate kambing, biasanya saya pesen sate ayamnya aja. Lumayan bingung juga untuk daerah Kuningan mesti makan sate yang enak dimana. Maklum saya kan dari Bandung, kalo makan sate di Bandung sih ga usah bingung soalnya saya udah paham banget tempat makan dengan sate yang enak dan harganya murah. Tapi kalo di Kuningan? Kebetulan suami juga lama di Bandung dan jarang banget jalan-jalan ke Kuningan, jadilah ketika sama-sama gak taunya, kita memutuskan untuk cari via google. Dari google, kita cari keyword sate kambing Kuningan Jawa Barat , muncullah beberapa rumah makan yang menyediakan sate kambing, diantaranya ada Sate Cibeber dan Sate Jalaksana . Tapi kata

Makan-makan Sebelum Wisuda: Chagiya Korean Suki & BBQ

Bulan Desember 2016 lalu, saya dan teman-teman magister Pendidikan Biologi mengadakan acara makan-makan yang tujuannya adalah merayakan wisuda magister. Saat itu yang datang berenam, minus dua orang yang ternyata berhalangan hadir karena ada satu dua hal. Tempat yang kita sengaja pesan adalah Chingu Cafe. Saat itu saya sebenernya kurang setuju, tapi karena temen-temen yang lain keukeuh pengen ke tempat barunya Chingu Cafe, jadilah saya ngalah. Pas hari H, kita sengaja dateng pagi-pagi karena katanya kalo dateng agak siang dikit aja langsung penuh. Nah, temen saya si Ela kebetulan udah dateng duluan dan langsung booking tempat. Ternyata kita bukan makan di Chingu, tapi di Chagiya. Chagiya ini adalah restoran korea yang ada barbeque -nya. Di Chagiya, kita langsung pesen makan aja biar ga usah nunggu lama. Setelah mesen-mesen, si waiter -nya baru bilang kalo orderan kita ga bisa diproses sebelum kita pilih menu Chagiya. Lah, menu Chagiya emangnya apa? Ternyata men

Jatuh Cinta di Biologi

Seumur hidup aku, aku cuma tau kalo cowok bakal ngasiin jaketnya ke cewek itu di cerita-cerita sama di film-film. Aku sendiri belom pernah ngerasain kebaikan cowok yang satu itu. :) Tapi kemarin, aku ngerasain juga. Ceritanya aku mau naik gunung bareng sama cowok itu. Tapi aku lupa ga bawa jaket. Aku sempet mau ngebatalin buat naik gunung, tapi dia bilang kalo aku pake jaketnya dia aja. Dan dia ngasiin jaket yang lagi dia pake ke aku. "Nih, pake. Sekalian sama ini juga (rompi). Sini kemeja kamu dilepas aja." Kata dia. Dan aku nurut. Kemeja tipisnya aku buka, aku pake jaket dia terus didobel sama rompi dia. "Udah berapa lama ga dicuci, ***?" Tanyaku. "Kenapa? Kecium gitu baunya?" Tanyanya sambil membantu memasang resleting jaketnya. "Ini agak macet." Katanya lagi. "Nah udah." Lalu dia memegang bahuku. Ujung bahu tepatnya. Engga sampe satu detik. Tapi dia adalah orang pertama . :)))) "Agak bau." Sahutku.

Kembali Lagi

Ketika aku menyadari bahwa aku sedang dalam perjalanan "kembali", aku selalu berusaha berkenalan dengan sosok diriku yang baru. Lalu aku akan bilang pada diriku yang baru itu, " kamu mau lari kemana, Lukita? Disinilah tempatmu kembali. " Aku sudah sadar sejak awal kalau aku akan selalu kembali pada hal-hal yang kucintai. Mereka itu adalah yang menjadikan diriku adalah aku. Entah aku sudah ganti casing berapa kali, entah aku sudah berapa kali mengubah penyebutan namaku, aku akan selalu nyaman menyebut diriku sendiri sebagai saya. Aku mencoba melarikan diri sejauh mungkin dari kenyataan pahit kehidupan beberapa tahun ke belakang. Aku mencoba membuat bingkai kehidupan baru yang intinya adalah caraku untuk menghapus kesalahan yang pernah kuperbuat. Aku juga mencoba memaafkan diriku sendiri melalui memaafkan orang-orang di sekelilingku. Memang butuh waktu yang tidak sebentar. Waktunya lama. Tapi bukan berarti tidak bisa. Pada akhirnya aku sadar bahwa, " tidak