Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2014

Her; mencintaimu, -nya, dia dan mereka

Saya tahu film HER ini dari situs bioskop di Indonesia. Dari sinopsis yang saya baca, saya tertarik pada alur cerita hingga akhir cerita ini. Menurut saya juga, ide ceritanya sangat menarik. Meski pun masih dengan genre cinta dan drama, Spike Jonze membawa film ini menjadi film yang luar biasa sekali. Dan saya menyukainya. Meski saya seorang film maker dan tabu bagi seorang film maker untuk mengomentari film orang lain, tapi saya tidak akan berkomentar. Saya hanya akan bicara tentang mengapa saya menyukai film ini. Her dimulai ketika Theodore dalam kehidupannya yang hampa ketika dia bercerai dengan istrinya. Kemudian Theodore dikenalkan dengan sebuah sistem operasi canggih bernama Samantha. Samantha, karena kecerdasan dan teknologinya yang canggih mampu membuat Theodore yang kesepian menjadi hidup kembali. Theodore kembali merasakan jatuh cinta. Meski pun Samantha adalah sebuah sistem operasi. Samantha mampu membuat Theodore move on dari patah hatinya pada mantan istrinya dan

Mengenal Sang Manusia Abadi

  Nicholas Flamel (1330-1417) merupakan seorang ahli kimia berkebangsaan Perancis. Dia menuliskan buku ahli kimia terpopulernya ialah Livre des figures hiéroglypiques di Paris pada tahun 1612 dan Exposition of the Hieroglyphicall Figures di London pada tahun 1624. Dia dilahirkan di Paris pada tahun 1330. ( sumber ) Pertama kali saya mengenal Nicholas Flamel adalah dari cerita ibu saya untuk pengantar tidur. Nicholas Flamel adalah seorang penyihir yang menciptakan batu-batu dan hidup abadi, begitu kata ibu saya. Kemudian saya menonton film Harry Potter dan tiba-tiba nama Nicholas Flamel disebutkan di film pertama Harry Potter. Setelah itu saya mulai mencari tahu tentang Sang Manusia Abadi yang katanya keberadaannya tidak diketahui dan beberapa orang meyakini bahwa Nicholas Flamel masih hidup. Saya menyukai cerita-cerita sejarah, mitologi dan sebagainya, tapi karena pemikiran saya dipengaruhi agama yang saya anut, jadi saya pikir Nicholas Flamel tidak mungkin masih hidup

Rachel

Semenjak kecil, aku selalu menginginkan untuk menjadi seorang penyanyi. Bernyanyi di atas panggung besar, dilihat oleh ribuan penonton. Tubuhku bermandikan ratusan cahaya yang membuatku menjadi satu-satunya titik perhatian di atas panggung. Kemudian mereka akan bersorak bahagia saat mendengarkan suaraku. Aku ingin merasakan riuh tepuk tangan penonton yang puas setelah mendengarkan suaraku. Aku berlatih suara dengan seorang guru vokal. Berlatih berbagai macam alat musik, dialah yang mengajarkanku dan mengenalkanku pada pintu ke mimpi besarku itu. Guru vokalku bilang bahwa aku akan bisa menjadi seorang penyanyi terkenal suatu saat nanti. Ketika aku bernyanyi diiringi piano guruku, aku sering membayangkan mimpi besarku itu. Sayangnya keluargaku tidak mendukung mimpiku tersebut. Ibuku menginginkanku untuk bekerja di sebuah bank swasta agar aku bisa membiayai sekolah adik-adikku dan menjadi tulang punggung keluarga. Meski pun aku sudah memenangkan lomba menyanyi hingga tingkat ko