Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2011

di ruang VIP Tu(h)an

"Tu(h)an..." Teriak seorang gadis di salah satu pilar penyangga langit. Dia melepaskan satu pesawat kertas berwarna putih. Di dalamnya, hanya terdapat beberapa kalimat tanya. Dan aku tahu kemana surat itu akan berlabuh. Aku tengah membelot dari jam kerjaku dan kerjaku yang selalu biasa-biasa saja. Aku bosan. Bosan dengan keadaan yang seperti ini. Aku seperti berpijak di atas lantai pasir hisap. Aku bisa terhisap dan menghilang selamanya. Maka aku pergi dari ruanganku, bergegas menuju ruangan VIP-Mu. Kuterobos semua orang yang berusaha menghalangi langkahku. Aku bukan pegawai-Mu yang biasa-biasa saja. Aku bisa sekafir Fir'aun jika kau mempermainkanku terus menerus. Di depan ruangan-Mu, aku tak lagi mengetuk pintu-Mu yang begitu megah. Kudobrak lalu kugebrak meja di hadapanku, agar kau tahu aku sudah sangat muak dan marah. "Tu(h)an," kataku lancang. "...aku mau kau jadikan pegawai seperti apa? Aku bosan!" "Apakah aku kurang menggajimu?&q

aku bicara tentang DOSA

Aku mau bicara tentang dosa. Apa itu dosa? Semua orang mengelu-elukan kata "dosa". Aku terlalu muda untuk mengerti apa itu dosa. Aku belum "terlalu" berlumuran dosa, setidaknya tidak seperti kau. Ya, untuk apa kau mencari orang lain? KAU itu kau, yang matanya menelusuri tulisanku ini. Tapi, untuk apa aku berteriak tentang "dosa" juga? Apa urusanku dengan dosa? Para kaum muslim, pastur-pastur, biarawan dan biarawati, biksu dan bikuni, pemuka-pemuka agama saling silang meneriaki satu sama lain sebagai "pendosa". Apa itu pendosa? *** Siang ini, aku sedang duduk di ruang tengah sendirian. Kupandangi layar kotak dengan gambar yang terus bergerak dan berpindah tiap detiknya. Dia adalah televisi, Tuhan-nya manusia masa kini, kepadanyalah doa-doa dipanjatkan dan juga kepadanyalah air mata berlinangan, apalagi ketika [si] Tuhan sudah digondol maling. Mataku semakin lelah, televisi terus memutar gambar dengan warna-warna mencolok yang tak bisa kueja