Skip to main content

Enough



Oh my child in your heart

What are you worrried about

You are here flying high
What else would you want in life



You will fly but you cry

You will fall back from the sky

You will beg on your knees, begging glory to retrieve

Will you loose your believe
When there's no one to relieve



Don’t try too hard

Don’t be someone you are not

You don’t have to always be right

Just keep dreaming and I’ll guide you through the light

Through the night, through the dark, through the worst part of your heart,

Through your fear, I’ll be near, give you all glory you need

 
Which is none, no glory

But somehow it’s enough 



Aku selalu berusaha memberi kesempatan untuk seseorang bicara. Membiarkan mereka puas bicara, berkreasi, bernyanyi, meski itu semua kadang menggangguku. Aku dinilai begitu mencintai kehidupan sosialku. Aku begitu menghargai pendapat orang dan tidak pernah mau menyikut orang lain.

Tapi apa yang kulakukan kepada orang lain hanyalah apa yang kuharapkan untuk kudapatkan dari orang lain. Mereka yang tidak pernah membiarkanku bicara hingga selesai. Mereka yang tidak membiarkanku berkreasi sesuai keinginanku. Mereka yang memusuhiku hanya karena laguku tidak indah. Dan mereka akan langsung menyebutku pengganggu.

Aku hanya ingin diberi kesempatan. Entah itu satu buah, dua buah, tiga buah hingga ratusan buah kesempatan.

Kubilang pada mereka, "jadilah apa yang kamu inginkan, kejar apa yang jadi mimpimu, meski nanti kamu kecewa, setidaknya kamu kecewa bukan karena tidak mengejar impianmu!"
Yang mereka bilang padaku adalah, "mau jadi apa setelah kamu mengejar mimpimu? Apa mimpimu itu bisa menjamin makan, minum dan tempat tinggal untuk anak-anakmu nanti?"

"Kejarlah! Kamu masih muda. Semua yang muda harus menuntaskan idealisme dalam dirinya." Seruku. Kemudian mereka bilang, "justru selagi muda mesti ngerti tidak semua idealisme harus diwujudkan!"
Aku tidak tahu mana yang benar. Aku hanya sekedar ingin diberi dukungan, toh memangnya, apa yang salah mempercayai mimpi kemudian berusaha mewujudkannya?

Tadi sore baru nonton Demi Ucok, kemudian denger Sunny Soon nyanyiin lagu ini. Kemudian aku berpikir, memang apa salahnya punya mimpi dan berusaha mewujudkan? Setiap orang ingin diberi kesempatan kan? :))

 

Comments

Popular posts from this blog

Rumah Makan Ulah Lali: Nyicipin Sate dan Sop Iga yang Super Pasrah

Hari Sabtu kemarin adalah hari dimana saya membayar batalnya puasa saya di bulan Ramadhan. Karena ada sisanya sekitar 3 hari, jadi saya bayar puasa sekaligus hari Kamis, Jumat dan Sabtunya. Nah, kebetulan suami juga kayaknya kangen makan daging-dagingan, jadilah kami memutuskan untuk makan sate kambing. Saya sih gak suka ya sama sate kambing, biasanya saya pesen sate ayamnya aja. Lumayan bingung juga untuk daerah Kuningan mesti makan sate yang enak dimana. Maklum saya kan dari Bandung, kalo makan sate di Bandung sih ga usah bingung soalnya saya udah paham banget tempat makan dengan sate yang enak dan harganya murah. Tapi kalo di Kuningan? Kebetulan suami juga lama di Bandung dan jarang banget jalan-jalan ke Kuningan, jadilah ketika sama-sama gak taunya, kita memutuskan untuk cari via google. Dari google, kita cari keyword sate kambing Kuningan Jawa Barat , muncullah beberapa rumah makan yang menyediakan sate kambing, diantaranya ada Sate Cibeber dan Sate Jalaksana . Tapi kata...

Ayahku Si Malaikat Berkantol

Ada 3 orang yang kuanggap bukan lelaki di dunia ini. Mereka adalah kakekku, ayahku dan adik lelakiku. Bagiku mereka bertiga tidak termasuk dalam kategori lelaki. Lelaki dalam bayanganku adalah seorang dengan jenis kelamin pria yang suka menyakiti hati wanita. Kakekku tidak, setidaknya itulah yang kulihat sampai nenekku meninggal. Kakekku tetap setia kepadanya hingga ajal menjemput. Ayahku, meski pun adalah lelaki pemarah tapi mencintai ibuku, itulah yang kulihat dalam kesehariannya. Adikku, meski pun dia masuk kategori lelaki dalam bayanganku, aku tetap akan menganggapnya bukan sebagai lelaki. Dalam kehidupan percintaanku, aku mengenal banyak lelaki. Lelaki-lelaki itu mengajarkanku banyak hal, kebanyakan dari mereka adalah temanku. Aku melihat dari dekat kehidupan mereka sehingga aku bisa mempelajari mereka. Hampir semua pria yang dekat denganku masuk dalam kategori lelaki. Mereka brengsek, penipu, pembohong dan menganggap wanita hanya sebagai objek saja. Awalnya mengenal mereka...

yang bergerak

    Hari ini, adalah hari kedua aku mengajar. Aku sudah semester 7 dan sekarang sedang menyelesaikan program pe-pe-el yang lebih dikenal dengan nama Jobtre. Bagiku, hari ini adalah hari yang sempurna, aku sudah mempersiapkan RPP (Rencana Program Pembelajaran) dengan sempurna, juga aku mempersiapkan sebuah powerpoint sederhana yang akan mudah dimengerti oleh para siswa, dan tak lupa aku membuat kopian tentang presentasiku, sengaja kuambil plan B lebih awal, antisipasi jika ternyata LCD yang sudah kupesan tidak bisa kupakai.     Aku tidak didera gugup sekalipun. Tidak seperti temanku yang lain, aku sangat menikmati program pe-pe-el ini. Aku menikmati saat aku berinteraksi dengan siswa, saat siswa itu kemudian mencium tanganku, saat siswa itu memanggil namaku dan SKSD menghujamiku dengan pertanyaan polosnya. Aku sangat menikmati semua itu.     Awalnya aku tidak gugup, tapi saat mereka memanggil namaku dan kucium aroma semangat. Aku mulai gugup...