aku cukup merasa puas,
ketika hari ini bisa bangun di pagi hari,
dan terlelap dengan mimpi-mimpiku di malam hari...
aku tak perlu memikirkan apa yang terjadi untuk esok,
biar tuhan yang mengatur...
aku hanya manusia yang berserah diri pada-Nya
cukup seperti itu
hingga kemudian dengan jelas kulihat ukiran tuhan di muka bumi ini
dengan kuasa-Nya, dia membuka mataku...
oh tuhan, baru kusadari...
bulatan di langit yang bersinar itu menyengat dan membakarku tanpa ampun
pepohonan itu terdiam ketika kutanya apa saja yang mereka lakukan di dunia ini
bumi yang tua inipun hanya bisa merintih di usia senjanya
kemana saja aku selama ini?
langit berwarna kemerahan itu bercerita tentang panasnya bumi ini,
mereka bicara, berteriak, namun aku tak mendengarnya...
dan aku tak menyadarinya...
dinding gedung itu bercerita tentang ribuan hektar hutan yang ditebangi,
tentang jutaan hewan yang terusir dari rumahnya
dan aku tak pernah peduli...
air mataku terjatuh perlahan,
namun tak ada yang bisa kulakukan,
mungkin ya, aku adalah makhluk bodoh bernama manusia
yang bertuhankan keserakahan
hanya kata maaf yang bisa kuungkapkan
alam semesta ini menangis dan aku ikut bersamanya
angin kering yang membawa sejuta pesan kemanusiaan itu berkata padaku, dan kini aku mendengarnya dengan jelas...
"Bersatulah dengan kami, bangun tempat yang kau pijak menjadi rumah hijau, jangan hilangkan kami dari pandangan kalian, karena kamipun hanya secuil isyarat Tuhan tentang kebesarannya di alam semesta yang luas ini."
22 Juni 2010
luckythaocta
Comments
Post a Comment