Skip to main content

lelah


Pagi ini aku melintasi jalan yang biasa kutempuh untuk ke kampusku, ada yang berbeda, tak seperti biasanya aku memperhatikan gedung2 dikanan kiri jalan yang kutempuh... kulihat dinding2nya, atapnya, mereka berdiri tegak menatap langit namun kulihat mereka seperti kakek tua lusuh yang tengah menanti kematiannya. Semuanya begitu terasa lelah dan aku hampir kehilangan semangat pagiku karenanya. Aku seperti mendengar rumah2 ini bercerita tentang indahnya bumi kemudian semakin lama mereka lelah dan bercerita tentang keletihannya, indahnya bumi seperti mitos yang dikarang dalam buku cerita ajaib, dimana orang2 dewasa takkan mempercayainya. Aku terus mendengarkan dan kudengar mereka meminta kematiannya, apakah kau selelah itu?

Aku melihat langit biru, merekapun turut bercerita tentang kepedihannya, semuanya lelah, akupun mulai lelah mendengar bisikan mereka...
Kulihat bunga kuning di pinggiran jalan, dia tak terlihat oleh manusia lain, bunga itu adalah bunga tercantik yang kutemui sepagian ini, diapun berbisik, "Semuanya akan berakhir, seperti aku yang akan layu setelah berkembang... jadi diamlah, dan semua akan bergulir dengan cepat"
Kusandarkan kepalaku di jok mobil dengan perasaan lelahku, benar kata si bunga kuning, semuanya akan bergulir dengan cepat.

Kulirik jam tanganku, dia bergerak perlahan namun pasti, tak berhenti dan tak terhentikan...
Semuanya kelelahan menanti sang waktu bergulir, cepatlah... kami lelah!



23 april 2010
luckythaocta

Comments

Popular posts from this blog

Rumah Makan Ulah Lali: Nyicipin Sate dan Sop Iga yang Super Pasrah

Hari Sabtu kemarin adalah hari dimana saya membayar batalnya puasa saya di bulan Ramadhan. Karena ada sisanya sekitar 3 hari, jadi saya bayar puasa sekaligus hari Kamis, Jumat dan Sabtunya. Nah, kebetulan suami juga kayaknya kangen makan daging-dagingan, jadilah kami memutuskan untuk makan sate kambing. Saya sih gak suka ya sama sate kambing, biasanya saya pesen sate ayamnya aja. Lumayan bingung juga untuk daerah Kuningan mesti makan sate yang enak dimana. Maklum saya kan dari Bandung, kalo makan sate di Bandung sih ga usah bingung soalnya saya udah paham banget tempat makan dengan sate yang enak dan harganya murah. Tapi kalo di Kuningan? Kebetulan suami juga lama di Bandung dan jarang banget jalan-jalan ke Kuningan, jadilah ketika sama-sama gak taunya, kita memutuskan untuk cari via google. Dari google, kita cari keyword sate kambing Kuningan Jawa Barat , muncullah beberapa rumah makan yang menyediakan sate kambing, diantaranya ada Sate Cibeber dan Sate Jalaksana . Tapi kata...

yang bergerak

    Hari ini, adalah hari kedua aku mengajar. Aku sudah semester 7 dan sekarang sedang menyelesaikan program pe-pe-el yang lebih dikenal dengan nama Jobtre. Bagiku, hari ini adalah hari yang sempurna, aku sudah mempersiapkan RPP (Rencana Program Pembelajaran) dengan sempurna, juga aku mempersiapkan sebuah powerpoint sederhana yang akan mudah dimengerti oleh para siswa, dan tak lupa aku membuat kopian tentang presentasiku, sengaja kuambil plan B lebih awal, antisipasi jika ternyata LCD yang sudah kupesan tidak bisa kupakai.     Aku tidak didera gugup sekalipun. Tidak seperti temanku yang lain, aku sangat menikmati program pe-pe-el ini. Aku menikmati saat aku berinteraksi dengan siswa, saat siswa itu kemudian mencium tanganku, saat siswa itu memanggil namaku dan SKSD menghujamiku dengan pertanyaan polosnya. Aku sangat menikmati semua itu.     Awalnya aku tidak gugup, tapi saat mereka memanggil namaku dan kucium aroma semangat. Aku mulai gugup...

Beyond The Inspiration : Catatan Pemikiran Saya (Bagian 1)

"Pertanyaan yang salah tidak akan pernah mendapatkan jawaban yang benar." Saya dulu mempertanyakan,  WHY AM I CREATED THIS WAY WHILE OTHERS CREATED THAT WAY?  Saya menganggap itu pertanyaan fundamental yang akan mengungkap jati diri saya dan makna Tuhan dan saya. Padahal, sekarang saya sadari bahwa itu tidak lebih dari protes saya terhadap diri saya sendiri, terhadap apa yang saya miliki, terhadap apa yang tidak mampu saya dapatkan, terhadap apa yang orang lain miliki dan mampu dapatkan. Mengapa saya tidak seperti orang lain? Mengapa orang lain bisa mencapai sesuatu yang saya inginkan sedangkan saya tidak? Apa Tuhan mengesampingkan saya karena diri saya yang seperti ini? Pertanyaan-pertanyaan baru terus menerus muncul. Semakin kreatif rumusan pertanyaannya padahal latar belakangnya hanya satu: saya enggan menjadi apa yang Allah perintahkan kepada saya. Saya menganggap seharusnya ada cara lain yang Tuhan inginkan, ada cara lain, harus ada cara lain. Cara yang sejalur dengan ...