Aku mengenalmu dalam ketidaksadaranku. Aku tahu kau ada. Tapi tak pernah memperhatikanmu. Kau adapun aku tak tahu. Kau tak adapun aku tak peduli. Kau jauh atau dekat tak ada bedanya bagiku. Kau bersama siapapun semua terlihat sama untukku. Aku mengingatmu karena kau mengingatku. Karena kau mengingatkanku. Karena kau terus memaksa otakku mengingat namamu. Aku ingat namamu. Tapi tidak wajahmu. Kau, yang namanya 5 cm di depan keningku. Kau, yang wajahnya 5 cm di belakang kepalaku. Aku kadang melupakanmu berbulan-bulan. Pernah bertahun-tahun. Kemudian aku mengingatmu kembali saat mendengar kata-kata yang pernah diucapkan olehmu. Childish . Aku didepan matamu adalah seorang dengan kepribadian childish. Entah mengapa aku juga tak bisa mengelak saat kau memanggilku seperti itu. Kau, adalah orang yang datang di waktu yang tak pernah tepat. Kau, mengajarkanku membaca saat aku buta. Kau mengajarkan aku berjalan saat aku tertidur. Kau mengajarkanku bicara saat aku lebih suka mengulik rumus-rumus ...
"Age cannot wither her, nor custom stale her infinite variety"
---Anthony and Cleopatra, Act II, Scene II---